-->

Mengetahui Jenis Media Tanam Terbaik Untuk Budidaya Tanaman Hidroponik

Media tanam hidroponik adalah salah satu poin yang harus anda ketahui jika anda tertarik menanam tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik, jika anda belum mengetahui dasar-dasar tentang hidroponik, maka anda bisa membaca artikel saya yang lainnya terlebih dahulu dengan judul sistem hidroponik. Setelah anda membacanya maka akan ada poin yang sedikit mengulas kebutuhan untuk budidaya tanaman hidroponik yaitu tentang media tanam hidroponik. Media tanam hidroponik perlu anda ketahui bahwa banyak sekali jenis media tanam hidroponik yang bisa anda gunakan, maka untuk itu anda harus mengetahui terlebih dahulu sebelum menentukan media tanam mana yang akan anda gunakan pada budidaya tanaman hidroponik anda. Sebelum kita mengulas tentang media tanam hidroponik anda juga bisa mengenali terlebih dahulu kriteria media tanam hidroponik yang bisa anda gunakan, informasi ini sebagai pelengkap anda untuk mengetahui media tanam hidroponik yang bagus.

Kriteria Media Tanam Hidroponik
  • Jenis media tanam yang akan anda gunakan memiliki porositas atau mudah dalam menyerap air yang tinggi.
  • Bahan yang anda gunakan memiliki struktur yang gembur, sehinggan pertumbuhan akar tanaman bisa lebih maksimal, dan tentunya bahan tersebut subur atau memiliki nutrisi tambahan untuk tanaman anda, yang terakhir media tanam yang akan anda gunakan mampu menyimpan persediaan air dengan baik dan bisa dialirkan pada tanaman anda.
  • Bahan dari media tanam tidak mengandung garam atau mempunyai kadar salinitas yang rendah
  • Keasaman pada media tanam yang akan anda gunakan mencapai alkalis, yaitu memiliki nilai pH 6-7.
  • Pada media tanam hidroponik yang akan anda gunakan tidak mengandung organisme pengganggu ataupun organisme negatif yang dapat menimbulkan tanaman anda terserang/terkontaminasi hama atau penyakit yang terbawa oleh media tanam.
Setelah anda mengetahui kriteria media tanam yang baik untuk tanaman hidroponik anda, semoga anda sudah mempunyai gambaran dalam memilih media tanaman hidroponik apa yang sekiranya sesuai untuk anda, dan tentu saja anda mudah dalam menemukannya di sekitar tempat anda. Nah, setelah itu kita akan membahas jenis media tanam hidroponik yang bagus, untuk lebih jelasnya saya uraikan seperti penjelasan berikut ini :
"media tanam hidroponik","macam-macam media tanam hidroponik","jenis media tanam hidroponik"
Jenis media tanam hidroponik yang bagus
Cocopeat
Cocopeat merupakan hasil olahan dari sabut kelapa yang sudah mengalami proses penggilingan atau pengambilan serat sabut kelapa yang kemudian menghasilkan sisa limbah yang berbentuk serbuk halus, serbuk inilah yang biasa dikenal dengan nama cocopeat. Jika anda membutuhkan cocopeat, maka biasanya cocopeat dijual kemasan, sudah berbentuk balokan atau yang dijual karungan atau tanpa merk, untuk jenis yang ini biasanya dibuat kemudian langsung dikemas tanpa menghilangkan racun tanin yang berada pada cocopeat. Kandungan tanin ini tidak diperlukan sama sekali dalam pertanian hidroponik dan pertanian secara umum, bahkan kandungan tanin pada cocopeat menjadi zat yang bisa menggangu pertumbuhan tanaman.

Ketika anda membeli cocopeat dalam bentuk karungan, maka anda harus menghilangkan kandungan tanin terlebih dahulu pada cocopeat, untuk menghilangkan kandungan tanin sebenarnya cukup mudah untuk anda lakukan, untuk caranya anda bisa memasukkan cocopeat ke dalam karung dimana air bisa bebas masuk dan keluar. Anda bisa mengisi 3/4 dari ukuran karung atau kurang kemudian anda bisa mengikat ujungnya hingga karung yang berisi cocopeat tidak terlalu padat dan mudah tercampur oleh air. Setelah selesai anda bisa merendam karung yang berisi cocopeat di dalam air mengalir, air yang mengalir tidak perlu mengalir deras, anda cukup mengatur kran dari air yang menetes hingga mengalir pelan selama beberapa hari. Sering-seringlah menekan atau membalik karung yang berisi cocopeat tersebut, sehingga air yang berada di dalam karung bisa berganti dengan air bersih yang mengalir lainnya. Apabila air yang anda lihat sudah tidak berwara merah lagi (jernih), anda bisa mengangkat cocopeat kemudian jemur di terik matahari, setelah cocopeat kering maka sudah siap anda gunakan. Untuk mengetahui manfaat cocopeat anda bisa membaca artikel saya yang lainnya tentang manfaat cocopeat sebagai media tanam.

Sekbak/arang sekam/sekam bakar
Penggunaan nama sekbak sebenarnya hanya sebuah akronim dari media tanam sekam bakar atau arang sekam. Sekbak merupak media tanam yang dibuat dari sekam padi yang kemudian dibakar menjadi arang, ingat cukup dibakar menjadi arang saja, artinya ketika anda mencoba membuatnya dalam pembakaran sekam jangan sampai dibakar habis hingga menjadi abu. Kalau anda membakar sekam sampai menjadi abu, maka anda jangan gunakan untuk media tanam hidroponik, akan tetapi anda bisa memberikannya kepada ibu-ibu sebagai abu gosok, karena abu gosok juga mempunyai manfaat, yaitu sebagai bahan yang digunakan oleh para ibu sebagai bahan untuk mencuci alat-alat dapur. Ya daripada mubadzir tidak digunakan sebagai media semai (mesem) ataupun media tanam (metan), mending dikasihkan kepada ibu-ibu untuk sebagai bahan pencuci perabotan dapur. Hehehe..

Tenang kawan, selain dengan cara dibakar, sekam padi juga bisa disangrai ataupun dioven, nah dengan cara ini mungkin bisa meminimalisir sekam padi menjadi abu. Pembakaran sekam atau cara ini sebenarnya digunakan untuk membunuh semua jenis pantogen, jamur, benih padi ataupun gulma yang ikut tercampur di dalam sekam padi. Sebenarnya yang lebih penting dengan menggunakan cara ini adalah membunuh spora jamur, jasad renik/organik/penyakit pengganggu yang tidak dibutuhkan dan merugikan tanaman, karena dengan tidak disterilisasi media tanam ini dikhawatirkan bisa menyebabkan tanaman tidak tumbuh normal ataupun mati.

Sekam bakar bersamaan dengan cocopeat dipergunakan baik sebagai mesem maupun metan pada pertanian dengan sistem hidroponik. Sementara pertanian hidroponik sendiri adalah sistem pertanian yang tidak menggunakan media tanah, pupuk kandang, pupuk organik cair (POC) dan sejenisnya. Pertanian hidroponik hanya mengandalkan nutrisi yang diberikan untuk tanaman dalam hal ini kita menggunakan pupuk AB mix yang diproduksi oleh Paktani Hidrofarm.

Rockwool
Apa Itu Rockwool ? bagi mereka yang suka menanam tanaman hidroponik mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya rockwool, kerena rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan untuk budidaya tanaman yang menggunakan sistem hidroponik, khususnya oleh pembudidaya atau petani/penghobi bekebun hidroponik yang ada di Indonesia. Dari segi bentuk, rockwool merupakan metan anorganik yang mempunyai bentuk menyerupai busa, kemudian memiliki serabut-serabut yang halus halus dan mempunyai bobot yang sangat ringan. Bahan yang digunakan untuk membuat rockwool umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang kemudian dipanaskan dengan suhu yang mencapai 1.600 derajat Celcius, dengan panas yang sangat tinggi membuat bahan-bahan tersebut meleleh menjadi seperti lava, nah pada keadaan bahan yang sudah mencair ini, kemudian batuan tersebut disentrifugal untuk membentuk serat-serat yang berbentuk blok. Setelah bahan yang sudah terbentuk tadi manjadi dingin, kemudian kumpulan serat ini atau yang biasa dikenal dengan nama rockwool dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan para pembudidaya.

Hydroton
Anda tahu dengan batu bata.? Nah garis besarnya hydroton itu sama dengan batu bata, Cuma bentuk dan ukurannya berbeda, untuk cara membuat hydroton juga sangat mudah, yang terpenting anda mau mencobanya atau tidak, untuk membuatnya anda bisamenyiapkan tanah liat atau lempung pada bagian sub soil, kemudian anda bisa memberikan air sedikit demi sedikit sampai tanah bisa menjadi adonan, ingat jangan terlalu lembek. Kemudian dari adonan anda bisa membentuk adonan tadi menjadi bulatan-bulatan kecil, untuk ukuran sesuai kebutuhan anda, dalam pembuatan, anda bisa membuatnya menggunakan tangan ataupun alat bantu untuk membuatnya, setelah selesai anda bisa menjemurnya sampai kadar air berkurang +- 2 hari, setelah kering bulatan tersebut dipanaskan atau dibakar, setelah matang atau sudah menjadi bulatan bata, anda bisa meniriskan karena masih panas tentunya, hehehehe..
"media tanam terbaik untuk hidroponik","media tanam hidroponik yang bagus","metan hidroponik"
Setelah dingin anda bisa merendamnya dengan air bersih, hal ini dilakukan untuk menghilangkan sisa abu atau arang yang masih menempel pada hydroton yang sudah anda buat tadi, karena jika tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori yang ada pada hydroton. Untuk tes kualitas pembuatan, maka anda bisa menjatuhkan hydroton dari ketinggian 5 meter, jika pecah berarti kualitasnya belum standar, jika anda menemukan hal ini maka anda bisa mencampurkan kapur pertanian (dolomite) pada bahan yang akan anda buat menjadi adonan hydroton. Nah setelah anda sudah membuatnya, maka hydroton sudah bisa anda gunakan. Beberapa manfaat menggunakan hydroton antara lain :
  • Dapat menyerap air yang berada pada media air/nutrisi yang nantinya akan anda gunakan.
  • pH pada hydroton tergolong memiliki pH yang netral dan stabil.
  • Dengan bentuknya yang bulat dan tidak bersudut membuat media tanam ini aman dan tidak merusak tanaman anda karena akar atau batang pada tanaman anda bersentuhan dengan media hydroton ini.
  • Penggunaan hydroton juga dapat anda gunakan berulang kali. Untuk cara menggunakannya kembali adalah anda perlu mencuci terlebih dahulu media tanam hydroton sampai bersih untuk menghilangkan kotoran dan lumut yang ada pada hydroton sebelum menggunakannya kembali.
Vermiculite
Bagi anda yang baru mendengan vermiculite, maka anda bisa memahaminya sebagai berikut. Vermiculite adalah lapisan mineral yang hampir sama fungsinya dengan perlite dengan bahan yang digunakan untuk membuatnya diperoleh dari lapisan mineral silica yang telah melalui proses pemanasan dengan menggunakan suhu yang sangat tinggi. Dari proses tersebut kemudian mineral silica mengalami perkembangan pada volumenya, jika anda pernah melihat pembuatan pop corn, maka prosesnya. Perbedaan antara vermiculite dengan parlite terletak dari segi daya serap air dan bobot vermiculite yang lebih berat. Kalau kita melihat dari bentuknya, maka vermiculite memiliki bentuk seperti kerang laut. Untuk penggunaan media tanam hidroponik vermiculite sama seperti perlite, untuk menggunakan vermiculite sebagai media tanam hidroponik, Anda harus mencampurnya dengan media tanam lainnya.

Spon
Media tanam ini mungkin menjadi solusi akhir anda, karena ternyata spon yang biasa anda lihat sebagai alat bantu yang digunakan untuk mencuci piring ternyata juga dapat anda jadikan menjadi media tanam hidroponik yang tepat. Dengan pori-pori yang dimilikinya besar, membuat spons dapat menjadi alternatif sebagai sarana yang baik untuk menyerap dan mengalirkan larutan nutrisi ke perakaran tanaman and. Jadi, ketika anda menemukan kesulitan dalam mencari arang sekam, cocopeat, hydroton, ataupun media tanam hidroponik yang lainnya, maka anda bisa menggunakan spons sebagai solusi untuk media tanam hidroponik anda, dan tentu saja anda akan lebih mudah dalam mendapatkannya.

Nah itulah beberapa media tanam yang bisa anda gunakan sebagai metan hidroponik anda, anda tinggal memilihnya untuk digunakan pada tanaman hidroponik anda. Setelah mengetahui media tanam yang bagus untuk digunakan pada budidaya tanaman hidroponik maka andatinggal mempraktekannya, jika anda masih bingung mau menanam tanaman apa, maka anda bisa belajar dari yang mudah seperti menanam sayuran hidroponik, untuk panduannya anda bisa membaca tulisan saya yang lainnya tentang cara menanam sawi hidroponik, dan setelah anda menguasainya maka anda bisa belajar menanam tanaman yang lainnya dengan menggunakan sistem hidroponik.

Oke, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga tulisan saya tentang mengetahui jenis media tanam yang bagus untuk budidaya tanaman hidroponik bisa bermanfaat dan membantu anda yang sedang mencari informasi tentang media tanam hidroponik.
Facebook CommentsShowHide

0 comments